ASAL MULA

Sumber: Pinterest.com

Ada sebagaian orang, yang dengan sangat mudah dan lancarnya mengutarakan apa yang ada didalam pemikirannya, pandangannya kepada orang lain. Namun sebagian sisasnya, tetap diam meskipun banyak sekali hal yang terpikirkan. Yang sebenarnya ingin dikatakan namun tidak bisa dengan mudah mengungkapkan. 

Bukannya tak mau berbagi apa yang diresahkan, namun hanya saja ia lebih nyaman tetap diam. Lalu menggoreskannya disebuah catatan khusus. 

Ia merasa, itu adalah dunianya. Disana Ia dapat menumpahkan semuanya. Tentang apa yang Ia lihat, tentang pandangannya seputar hidup, cinta, kecewa dan lainnya. Catatan kecilnya tak pernah menghakiminya, atau sekalipun menghujat pandangannya. 

Ia tau pemikirannya begitu rumit untuk diungkapkan. Ada ketakutan bahwa nanti seseorang hanya akan menganggapnya beban. 

Sebab itu, catatan kecilnya selalu menjadi yang pertama tau. Tentang yang terjadi dalam harinya. Catatan itu seolah mampu mendengar dengan baik, tanpa bertanya dan tanpa ada protes. Lalu ia sadar bahwa catatan itu ia kumpulkan. Ia letakkan kedalam suatu tempat yang tak akan pernah terlupa, yang bisa setiap saat ia buka dan ia kenang kembali isinya. Ia menamakannya "Anotasi Renik"

Anotasi reniknya mungkin tak selamanya membuai. Tak selamanya menenangkan hati. Kadang ia bisa menjadi alat untuk membuka diri, menjadi pedoman ataupun sebaliknya. Namun Ia pasti akan tetap menjadi teman yang baik. Yang menyimpan segala memori, yang ada selama masa berjalan.

Salam Literasi!

-Dwi Nofita Sari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAMIT

Bisakah aku, jadi rela dan biasa?

Pantaskah aku bertanya,Tuan?