PAMIT
Puisi Sederhana
#3
Dari aku, pemujamu
Untukmu, harapan semuku
-
Tuan, Aku pamit...
Meninggalkan setiap senja merah yang terpatri
Meninggalkan setiap garis cerita ini
Cukup sebuah memori yang kubawa pergi
Sampai disini aku sanggup menahan
Gelisah ini tak bisa lagi ku tentang
Aku terduduk menyerah
Berat sekali rasanya, tuan
Tapi bagaimana bisa aku menang?
Ketika hanya diri ini yang berjuang?
Aku ingin titipkan sepucuk surat untukmu
Anggap saja itu kenangan manis dariku
Sebagai salam perpisahan terakhir
Atau sebagai memori bahwa aku pernah ada
Bahwa aku pernah mengisi hatimu sebentar
Meski tak pernah terisi sepenuhnya
Salam Literasi!
-Dwi Nofita Sari
Komentar
Posting Komentar