HADIR YANG SEMU

Puisi Sederhana

#2

Dari aku, yang memendam sendiri cerita ini

Untukmu, Kisah renikku 


Cerita ini, diam-diam aku simpan

Terpatri kuat, rapat di sanubari

Mencoba, berharap bisa dihilangkan

Tapi nyatanya, Kau tak mau beranjak pergi


Aku bisa melihatmu, melihat bayangmu

Lengkungan senyummu, terlihat olehku

Namun sudah bisa kupastikan bukan untukku

Padahal mestinya aku tahu

Dimana posisi seharusnya aku

Bahkan akupun tahu

Aku hanyalah sebatas senja yang segera lenyap

Di ujung retinamu


Lalu bagaimana seharusnya tuan?

Bagaimana caraku menyikapi hadirku kini

Ketika bahkan, akupun tak tahu

Apa hadirku ini kau anggap ada

Ataukah, hadirku ini hanyalah kesemuan?


-Salam Literasi

Dwi Nofita Sari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAMIT

Bisakah aku, jadi rela dan biasa?

Pantaskah aku bertanya,Tuan?