JIWA YANG RANGGAS

Puisi sederhana.

#1

Dari aku yang tak punya apa-apa

Kepada Tuhan yang maha sempurna


Detik-detik bertendang terlalu ramai 

Setiap masa yang aku lewati

Menekan, meranggas, menghancurkan jiwa 

Ingin hilang sebentar, tapi tak bisa

Ingin lupa selamanya, tapi tak mampu


Andai perjalan ini mudah

Andai tak banyak kerikil

Andai selalu sesuai ekspektasi

Mungkin dunia akan berubah menyenangkan


Aku meyakini diri ini mampu

Aku meyakini diri ini kuat memikul

Namun satu waktu, hati berkata 

"Tidakkah beban yang kau bawa terlalu berat?"


Lalu dimana aku harus menaruh beban ini tuan?

Dimana aku bisa meletakkan raga ini untuk berserah? 

Ini dunia apa tuan? Saya tidak nyaman

Apa mungkin Tuhan sedang tidak memperhatikanku? Atau Dia marah padaku?

Atau aku yang terlalu lalai hingga membuatnya cemburu?


-Salam Literasi!

Dwi Nofita Sari


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAMIT

Bisakah aku, jadi rela dan biasa?

Pantaskah aku bertanya,Tuan?